Copyright © ASY-SYA'IR
Design by Dzignine
Minggu, 07 September 2014

pendosa


Ku tutup mataku, ku benamkan pikirku dalam.
Lama, lama,
lalu ku tarik nafas dalam-dalam, ku hembuskan perlahan.
Aku mencari dalam relung sana.
Bibit-bibit iman, setitik saja tak apa.
Bibit-bibit kebaikan yang mungkin saja masih tersisa.
Sisa dari kebakaran hati, pembakaran jiwa
Terbakar atas maksiat yang kulakukan menerus saja

Ingin aku menanam lagi.
Membibit kejernihan hati.
Sirami dengan iman lagi.

Berharap ia mampu tumbuh, menjulang.
mengalahkan pohon-pohon hitam.
yang telah mati tapi tetap terpelihara.
menumbangkannya roboh atas tebangan kesungguhan

Berharap akarnya mendalam, menghujam.
mengangkat sisa-sisa bakaran.
agar tak tersembunyi lagi.
lalu hanyut tersiram air keimanan.

Aku bukan makhluk cahaya yang tak berdosa.
Adalah aku dari tanah yang kotor.
Adalah aku dari air yang hina.
Tetapi terkarunia akan kasih sayang Sang Pencipta

Lalu sempat aku pelihara kotor dan hina itu.
Hingga sempat mereka yang merajai kalbu.


Hingga sempat tak kuhiraukan iman yang berteriak itu.
Tetapi terkarunia akan kasih sayang Sang Pencipta.

Tersampai kurasa sendiri sesal hati
Di dalam gelap hatiku dibisiki.
Setitik saja, imanku bangun lagi.
Ia yang Maha Pemaaf meski diri rasa tak pantas lagi.

Terima kasih pada perantara.
Salam kasih pada penyampai rasa.


R.A.C
Syair Nomor 056

0 komentar:

Posting Komentar