Copyright © ASY-SYA'IR
Design by Dzignine
Selasa, 24 Mei 2011

Bebaskan Senyumnya.

Kami menantikan senyuman itu.
Yang mengalir begitu tulus, syahdu
Kepak sayapnya membawa harapan terbang melintas angkasa

Maka kami ada untuknya, untuk senyumannya…
Untuknya kami berbagi pada dunia
Untuknya kami ciptakan kedamaian
Untuknya kami berikan keadilan
Hanya untuk senyumannya..

Kami begitu menantikan senyuman itu..
Yang, sepertinya telahlama ia pendam, dalam
Ada baja di pundaknya dalam kungkungan kerangkeng duri

Maka kami berjuang untuknya, untuk senyumannya…
Untuknya berjuang pertahankan rasa
Untuknya berjuang satukan jiwa
Untuknya berjuang hiraukan dunia
Untuk senyumannya..

Ah, telah lama kami menantinya…
Kami rela jadi pondasi,
Kami ciptakan perubahan
Kami perjuangkan kebangkitan

Takkah ia bias lihat…?
Dalam nadi, mengalir deras gelora perjuangan, merah, cerah.
Hingga masih terngiang semangat pusaka abadi: merdeka atau mati.
Sendi tulang, bergetar hebat menanti arti dalam juang, putih, bersih.
Ah, kami juga bosan menanti, kami ingin berjuang sampai mati.
Dan dalam dada ini, berdegup kencang semangat ratusan tahun perjuangan
Menunggu untuk diledakkan, mengguncang dunia, membuatnya tersenyum

Masihkan ia tak mau tersenyum..?
Bunda pertiwi, kami merindukan senyummu..

Sahabat maukah kau melihatnya…?
Marilah, bersama..
Lanjutkan apa yang telah kita mulai
Reformasi belum akan usai,
Perjuangan belum akan selesai..
Perjuangan membebaskan senyuman bunda pertiwi yang tertawan
Dari kami untuknya,
Mahasiswa Indonesia

R.A.C.
Syair Nomor 044.
#EDISIKEBANGKITANNASIONAL

0 komentar:

Posting Komentar